20 Juni 2020

Mengapa USB standar tidak dibuat supaya bisa dicolok bolak-balik?

Kamu pasti tau dong colokan USB, port untuk colokin Flasdisk atau Mouse dan keyboard kamu di CPU atau laptop. Contohnya seperti gambar kabel USB dibawah ini guys.

kabel USB
kabel USB


kenapa USB standar tidak dibuat supaya bisa dicolok bolak-balik?

Awalnya colokan USB sudah seperti itu. Desain untuk USB-A bisa dipakai bolak-balik. Mereka menggunakan inti dengan dua sisi yang bisa bekerja bagaimanapun cara kita memasukkannya ke port:

Type USB-A
Type USB-A


Tapi pada akhirnya juga tidak terpakai. Ini karena prinsip jadul engineering yang sudah ditanam dalam kepala semua anak teknik, yaitu KISS: Keep It Simple, Stupid (Gausah ribet-ribet).

Insting pertama engineer adalah mencoba untuk membuat sesuatu yang dapat memperbaiki semua masalah. Sayangnya, memperbaiki satu masalah dapat menimbulkan potensi masalah baru. Desain yang terus dikutak-katik bisa menjadi terlalu rumit untuk bekerja, terlalu mahal kalau mau hemat biaya, atau bisa dua-duanya. Sebuah desain yang bisa menyelesaikan satu atau dua masalah besar dengan baik selalu lebih dipilih dibandingkan sesuatu yang hanya memperbaiki beberapa keresahan kecil, walaupun itu artinya mengabaikan masalah-masalah yang mungkin ada.

Wiring yang dibutuhkan untuk membuat konektor reversibel itu sedikit kacau. Setiap garis sambungan harus menyambung dua pin yang berada di sisi lempengan yang berbeda, artinya harus menggunakan wiring dua kali lebih banyak untuk desain meliuk-liuk yang aneh. Hasilnya, kita akan memakai kabel-kabel dan konektor lebih banyak dan harus dirancang ke plat logam tipis supaya bentuknya tidak membesar. Logam yang lebih tipis artinya resistansi terhadap keausan mekanis lebih kecil, dan tambahan komponen-komponen itu berarti ada lebih banyak bagian kecil yang bisa rusak. Alternatif dari ini adalah tetap setia dengan cara lama yaitu mengecek sisi kabel yang benar sebelum menyolok supaya tidak rusak karena kita paksa masuk.

Baru belakangan ini kabel bolak-balik tersebut worth it, dimana smartphone belasan juta sudah menjadi umum. Konektor yang dibuat sekecil port micro-usb itu lebih mudah rusak bahkan kalau cuma ditekan sedikit, dan port charger yang rusak itu sangat mahal. Mempertimbangkan hal itu, biaya yang dikeluarkan untuk produksi yang berkualitas tinggi cukup setimpal untuk menghadapi desain yang lebih kompleks. Tapi melihat banyaknya barang elektronik yang rusak karena kabel USB-C murahan, masih ada kekhawatiran yang valid untuk mempercayai solusi desain kabel kompleks seperti ini.



Silahkan bertanya asalkan sopan